Surat Dari Ketiadaan

Untukmu,

Sepertinya, malam semakin panjang..
Nyepi..Baliku menikmati petang.

Kepalaku, meredam segalamu yang masih terngiang..
cintamu yang sudah pergi..sisakan pagi untuk kunikmati sendiri..
rinduku, ia masih jelas mengingat hangat pelukmu,
batinku, merindukan kecup sayang untuk kamu,
hatiku, membatin senyum kecilmu,
Sementara kamu semakin jauh..jauh..dan tak mungkin kudekap lagi..

Sayang..begitu kupanggil engkau..
Mendekapmu hingga lelap, adalah rindu yang tak akan redup dalam hatiku..
Kecup pada keningmu, ialah hal terindah yang akan kusangkali pada malam-malam esok,
agar tiap mereka berlalu dengan tenang..

Disini, dibawah langit terbuka,
aku mendoakan bahagia abadi padamu..
bahagia yang kusekap saat kamu disini..
yang tak kuberikan tempat, cuma untuk kunikmati sendiri..

Nanti, ketika aku menemukanmu dengan segala tawamu yang kurindukan,
berlarilah terus untuk mimpi-mimpimu,
jangan menyapaku yang hanya duduk menatapmu dari bangku penonton,
aku akan menyembunyikan tangis bahagiaku hingga kau tak nampak dari pandang,
lalu meninggalkan bangku penonton membawa semua rindu dan kehilanganku, beranjak dari situ..

Sayang..kamu tau?
aku yang terlambat ini, sangat kehilangan kamu..
Mungkin saat ini, semestamu benar-benar tak memberi tempat untuk apapun rupaku,
mungkin hatimu benar-benar sudah membuang ketiadaanku yang menyita waktumu sekian waktu,
Tak seperti aku, yang entah akan bagaimana menanggalkan kehilangan dari segalaku tentang kamu..
Aku terlalu sayang kamu, sayangku..


Sudah larut, Bali sedang indah dengan langit nyepi nya..
Disini, pada halaman-halaman berikutnya,
seperti yang kau rindukan sayang,
kau akan menjadi tema utama disini,
tulisan-tulisan yang menyayangimu,
puisi dan sajak tentang kamu,
akan jadi persinggahan-persinggahan kehilanganku untuk mengingat kamu,

Ketika kau kembali dari rumah,
datang kemBali,
mulailah mimpimu bersama puisi-puisi,
sandarkan malammu dengan bahagiamu,
ramaikan harimu bersama sahabat-sahabat terbaik,
berikan cintamu..pada dia yang benar-benar mencintaimu, dengan segalamu.

Sampai jumpa pada tulisan berikutnya,

yang menyayangimu,
Sayangnya.

Kuta, 09 Maret 2016, 08:35 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar