Kepada Hari Depanmu

Kepada hari depanmu,
Kesayanganku.

Sayangku, aku sedang di depan kamar kosan sambil menulis ini,
beberapa hari batukku tak berhenti,
cukup mengganggu siklus tidurku yang makin tak beraturan sejak kamu pergi,
namun tenang saja, seperti pernah kusampaikan,
Tuhanku selalu menemani kesendirianku, juga rokok favorit kesukaanku.

Sayang,
Bagaimana kabarmu, juga tawamu?
Mungkin kau akan membaca ini semua,
di satu hari yang jauh sekali dari saat kutuliskan,
saat bahagia yang kau usahakan dulu sedikit melukaimu,
atau rasa kecewa datang tanpa kau duga sama sekali,
aku menulis ini untuk hari-hari itu,
karna aku tau kau akan merindukan 'pulang' walau sementara.
Aku ingin kamu tau sayang, hari hari kehilangan dan tanpa kamu,
kujadikan malam-malam yang mendoakan kebahagiaanmu kelak,
dan pagi-pagi yang berharap senyummu tak lepas dari harimu.
Jadi jika saat membaca ini, hatimu terluka, kecewa, putus asa atau kesepian apapun itu,
aku ingin kamu percaya, Tuhan yang luar biasa akan tetap menjagamu dan memberi penghiburan.
Mungkin sudah beberapa bulan sayang, atau beberapa tahun atau sangat jauh,
kapanpun itu, kau benar-benar 'pulang' sejenak dan menemukan ini semua, semoga menguatkanmu.
Malam ini, pagi ini, aku berdoa untuk semua luka, kecewa, atau apapun yang akan menyakiti bahagiamu kelak,
ingat saja, untuk tak lagi banyak bermain dengan kecewa dan marahmu, kamu sudah besar :)
tenangkan sejenak amarah, lalu bahagiakan lagi hatimu, sebab aku tau, dia yang membahagiakanmu nanti, tak akan sengaja menyakitimu, kamu terlalu baik dan bermakna untuk dikecewakan.

Sayang, saat menulis ini semua, aku sangat merindukan kamu,
walau aku tau tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk meraihmu,
kamu sudah berlalu sangat jauh dan bersiap untuk bahagiamu tanpaku :)
sementara aku menata malam bersama rokok dan tulisan-tulisan tentangmu, seperti kerinduanmu.
Ingin sekali kusayangi kamu, kupeluk tak ingin kau lepas lagi, dan menebus kesalahanku.
Beberapa kali kuketik text line atau sms untukmu, namun kuurungkan, sebab usahamu lebih berharga dari perasaanku, yang seharusnya menikmati karmaku.
Kau tau? Ingin sekali kudengar suaramu, manjamu, rindumu dan segalamu, saat ini, saat kau tampaknya berusaha mengupayakan sebuah bahagia, dengan entah :)
Aku sangat merindukan pelukmu, karna itu jika nanti seseorang benar-benar membahagiakanmu, jangan biarkan dia kehilangan pelukmu, menyakitkan sekali sayang.

Sayangku, terima kasih untuk menyempatkan 'pulang',
titipkan salam pada keindahanmu dan segalamu yang sempat kubanggakan,
jangan terlalu lama berlari dari bahagiamu,
cukup untuk saat ini, setelah ini, bahagialah..hingga kau tak harus 'pulang' lagi,
sebab mungkin, tulisan-tulisan untuk kamu akan habis,
seiring pembelajaran berharga darimu, untuk aku.
Ketahuilah sayang, aku sangat bangga saat bersamamu, terlepas dari apapun yang menyakiti perasaanmu, aku mencintaimu dengan sungguh,
bahkan saat kau beranjak di depan mataku dengan tingkah dan katamu, aku sangat mencintai kamu sayang.
Jangan beranjak seperti itu lagi, dari dia yang mungkin akan memberimu bahagia, ya..bahagia yang mungkin kau harap dariku. Itu akan menyakitkan sekali untuk dia, untuk segala yang ada padanya.

Berdoalah, lalu lepaskan bebanmu, dan kembalilah bahagia sayang.
Aku mau tidur, sudah subuh.


Dari puisi yang berbaitkan kamu
Aku.


Nusa Dua, 31 Maret 2016, 03:28 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar